Pohon Kenari: (Mencoba) Tegak Sampai Tegakan Terakhir

rimbunan pohon kenari

Rimbunan Pohon Kenari di Sepenggal Jalan Pemuda

Meski sudah mulai dilupakan, ternyata pohon kenari memiliki sejarah tersendiri di Kota Bogor. Selain dikenal dengan nama Kota Hujan, Bogor pun sempat dikenal dengan sebutan Kota Kenari. Disebut demikian karena banyaknya pohon kenari yang tumbuh di Bogor. Bahkan pohon kenari saat ini sudah ditetapkan sebagai ciri khas Flora Kota Bogor.

Pohon kenari jika sudah cukup tua bisa memiliki batang yang besar dan tudung yang rimbun. Walaupun rimbun, guguran pohon kenari relatif lebih sedikit jika dibandingkan dengan pohon-pohon jenis lain yang juga biasa ditanam di pinggir jalan, seperti pohon mahoni.

Pohon kenari memiliki buah yang keras, sehingga biasa disebut dengan biji kenari. Buah kenari ini biasa dijadikan makanan oleh tupai. Oleh sebagian pengrajin di Bogor, buah kenari juga dijadikan sebagai bahan kerajinan tangan. Gantungan kunci dari buah kenari sudah sejak lama dikenal sebagai cinderamata khas kota Bogor yang biasa dijajakan di sekitar pintu masuk Kebun Raya Bogor.

Jika berkesempatan singgah ke kota Bogor, cobalah sekali-sekali melintasi jalan satu arah di jalan Pemuda atau jalan Ahmad Yani. Maka di kiri-kanan jalan akan dijumpai pohon-pohon kenari berukuran besar. Tidak ada yang tahu pasti semenjak kapan pohon-pohon kenari ini mulai ditanam. Namun konon kabarnya, pohon-pohon kenari di kedua jalan ini sudah ditanam semenjak jaman kolonial Belanda ketika Dandaels membuat jalan yang menghubungkan Jakarta dengan Bogor.

Selain di jalan Pemuda dan jalan Ahmad Yani, pohon kenari juga dapat ditemui di Kebun Raya Bogor. Bahkan nama jalan selepas gerbang utama Kebun Raya Bogor pun diberi nama jalan Kenari I. Sama seperti jalan Pemuda dan jalan Ahmad Yani, kedua sisi jalan di dalam Kebun Raya Bogor ini juga ditanami pohon-pohon kenari.

Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Tata Kota dan Pertamanan Kota Bogor, Jumlah pohon kenari di sepanjang ruas jalan Ahmad Yani dan jalan Pemuda saja mencapai 130 pohon. Belum lagi bila ditambahkan dengan pohon-pohon kenari di jalan-jalan lainnya. Jumlah yang amat banyak itu membuat pohon kenari menjadi vegetasi yang paling dominan sebagai pohon yang ditanam di sisi-sisi jalan Kota Bogor.

Suasana jalan yang rindang membuat teriknya matahari menjadi tidak terasa manakala kita melintasi jalan-jalan ini di siang hari. Cobalah berjalan kaki di trotoar kedua jalan ini, maka rasa nyaman akan terasa. Rasa nyaman seperti inilah yang mungkin dirasakan orang-orang Belanda jaman dulu hingga menjadikan Bogor sebagai kota peristirahatan.

Potensi Bahaya.

Meskipun tampak rindang, pohon-pohon kenari yang ada di pinggir jalan ini menyimpan potensi yang dapat membahayakan pengguna jalan. Menurut Deni Sediawan, Kepala Bidang Pertamanan Kota Bogor, banyak pohon kenari yang saat ini sudah keropos bahkan mati. Pohon-pohon tersebut dapat roboh sewaktu-waktu dan membahayakan jiwa pengguna jalan.

Oktober 2008 lalu, ratusan batang pohon tumbang di sepanjang jalan Ahmad Yani yang mana sebagian besar adalah pohon kenari. Pohon-pohon tersebut bertumbangan setelah didera hujan deras dan angin kencang. Maka dari itu, demi menjaga keselamatan pengguna jalan, pohon-pohon yang membahayakan terpaksa ditebang. ”Ada beberapa pohon kenari yang karena kondisinya sangat membahayakan, terpaksa kita tebang,” Deni memberi penjelasan.

Penebangan pohon-pohon tersebut tidak dilakukan dengan serampangan, namun harus didasarkan pada hasil pengecekan dan pengkajian yang dilakukan terlebih dahulu. Selanjutnya, sesuai dengan tupoksi yang ada, pohon-pohon yang membahayakan tersebut ditebang. Sampai saat ini masih ada beberapa pohon kenari yang kondisinya sudah membahayakan namun belum ditebang.

Peremajaan Pohon Kenari.

Penanaman kembali pohon-pohon kenari di pinggir jalan bukan tidak dilakukan. Saat ini telah dilakukan penanaman kembali pohon-pohon yang ada di pinggir jalan dengan cara ”menyulam”. Cara menyulam ini adalah dengan menanam pohon dari jenis yang sama tepat di sebelah pohon yang akan ditebang.

Pohon yang ditanam untuk menyulam pohon kenari yang sudah keropos atau mati adalah pohon kenari dengan ketinggian sekitar dua meter. Masa kritis dari proses peremajaan pohon kenari adalah sampai pohon tersebut memiliki ketinggian sekitar tiga meter dan sudah memiliki cabang. Hal ini untuk menjamin terbentuknya akar pohon yang kuat. ”Paling aman itu jika cabang dari pohon tersebut sudah muncul,” Devi Librianti dari Unit Pelaksana Bidang Pertamanan menjelaskan.

Upaya peremajaan pohon-pohon kenari ini ternyata tidak mudah. Kesadaran masyarakat umum yang rendah menjadi penghambat keberhasilan proses peremajaan ini. ”Contohnya saat menjelang Idul Adha, banyak pedagang hewan kurban yang mengikat kambing-kambingnya di pohon-pohon yang baru ditanam. Akibatnya pohon-pohon yang masih muda itu mati,” Deni berkisah.

Devi menjelaskan bahwa untuk beberapa waktu ke depan mungkin kita tidak dapat lagi menikmati jalanan Bogor yang rindang dinaungi pohon kenari. Hal ini disebabkan karena peremajaan pohon-pohon kenari tersebut memerlukan waktu yang tidak sebentar. Di lain pihak, pohon-pohon tua yang selama ini menaungi jalanan kota Bogor banyak yang harus ditebang.

Bogor Kota Jasa.

Transformasi kota Bogor dari kota peristirahatan menjadi kota jasa sedikit banyak juga berpengaruh terhadap keberadaan pohon-pohon yang ada di pinggir jalan, termasuk pohon kenari. ”Kita sedapat mungkin mempertahankan pohon-pohon yang ada, tapi kemungkinan untuk terancam itu tetap ada,” ujar Devi.

Kota Bogor dengan visinya sebagai ”Kota Jasa yang Nyaman dengan Masyarakat Madani dan Pemerintahan yang Amanah”, tentunya memerlukan banyak pembangunan untuk menunjang visi tersebut. Sebagai kota jasa, Bogor masih memerlukan bukaan-bukaan yang lebih besar untuk jalan. Tentunya pembukaan jalan ini akan membuat pohon-pohon di pinggir jalan kota Bogor terancam.

Di tengah tuntutan modernisasi Bogor sebagai kota jasa, tentunya kita masih menginginkan kota Bogor yang tetap rindang dan asri. Bukan hanya kota yang sibuk dengan aktivitas manusia, namun juga Bogor yang tetap menyimpan romantika jaman dulu ketika masih dikenal sebagai kota peristirahatan. Semoga saja Bogor bisa kembali serindang dulu, seperti yang tersirat pada sepenggal jalan Pemuda dan jalan Ahmad Yani.

13 Comments (+add yours?)

  1. bri
    Sep 19, 2009 @ 21:57:14

    __Waktu mengalir bagaikan air__
    __Ramadhan suci akan berakhir__
    __Tuk salah yg pernah Ada__
    __Tuk khilaf yg sempat terucap__
    __Pintu maaf selalu kuharap__

    __Met Idul Fitri 1430 hijriah__
    __mohon maaf lahir dan batin ia sahabat__

    Reply

  2. Iksa
    Sep 20, 2009 @ 03:37:50

    Salaah satu yang membuat Bogor dulu sangat nyaman adalah banyaknya pohon-pohon besar di penjuru kota … setuju sekali untuk peremajaan dengan pohon-pohon tersebut kembali …

    Reply

  3. septy
    Sep 26, 2009 @ 16:31:20

    WAAAAhhhh!!!senangnya jika tinggal di bogor!!!!!!!!!
    sayang saya,di purworejo jarang pohon kenari.

    Reply

  4. ruangsisa
    Sep 29, 2009 @ 20:07:44

    blog yang menarik tentang bogor!

    Reply

  5. 539
    Oct 19, 2009 @ 09:25:45

    sepertinya gambar fotonya bukan pohon kenari… Bener gak??

    Reply

  6. Imam Soeseno
    Apr 02, 2011 @ 08:06:34

    Dimanakah bisa memperoleh bibit kenari? Terimakasih.

    Reply

    • Kebon jahe
      Apr 07, 2011 @ 08:05:53

      wah, dikunjungin sama moderatornya IPB Link. =D
      yang jualan taneman-taneman di sebelah IPB Baranangsiang ada kok. kalo butuh banyak kayaknya bisa juga kok mesen.

      Reply

  7. Veronica hendry
    May 22, 2012 @ 12:17:31

    Saya baru saja dpt biji kenari ,mau cb tanam, yg saya mau tanyakan adalah pohon yg segitu bsr, bs akar2 nya bs rusak jln enggak?

    Reply

    • Kebon jahe
      Jul 04, 2012 @ 18:58:10

      kemungkinan sih selalu ada. tapi kan biasanya akarnya masuk ke dalem tanah, gak di permukaan. yang lebih beresiko rusak sih sebenernya dinding selokan.

      Reply

  8. teguh widodo
    Oct 14, 2012 @ 09:20:22

    Bgmn cara menyemai benih kenari,,hingga menjadi bibit yang siap di tanam..?

    Reply

  9. jayapurnama
    Dec 09, 2012 @ 10:52:21

    saya perlu phon kenari tinggi min 2 m, perlu 500 btng, mohon bantuan infonya…

    Reply

  10. elsastri
    May 21, 2013 @ 15:28:05

    Bisa ngak tumbuh di daerah panas? Dimana mendapatkan bibitnya

    Reply

  11. Muhammad Wildan W
    Apr 21, 2014 @ 04:07:15

    kok ujung2nya jadi jualan/bisnis ya… back to benang merah ah…hehehehe
    #pamuda asli bogor/Kebon Pedes

    Reply

Leave a reply to elsastri Cancel reply