Ngomong-ngomong transpakuan

entah bagaimana dengan anda, tapi saya merasa pelayanan PDJT Kota Bogor melalui bus transpakuan mengecewakan. karoseri bus yang buruk sehingga banyak interior bus yang rusak, AC yang gagal mendinginkan ruang kabin, sampai pintu hidrolik yang kini berubah menjadi pintu manual adalah serentetan ketidaknyamanan bus transpakuan. bukannya memperbaiki kekurangan-kekurangan fundamental yang ada, transpakuan justru melakukan inovasi-inovasi yang tidak jelas tujuannya. inovasi itu antara lain adalah pemasangan layar pemantau (cctv) yang biasa tergantung di jendela depan dan rotary door di pintu keluar bus yang justru menyulitkan penumpang naik dan turun.

anehnya, semua inovasi itu seperti mandek di tengah jalan. layar pemantau tidak pernah difungsikan dan rotary door, yang sedianya digunakan untuk penumpang langganan dengan karcis elektrik, juga tidak kunjung terealisasi.

tidak sampai di situ, pembukaan trayek baru ciawi-baranangsiang seperti tidak melalui perencanaan yang matang. trayek dengan jalur yang sama persis dengan rute angkutan kota 01A membuat bus transpakuan trayek ini sepi penumpang.  dan sekarang, inovasi baru kembali diluncurkan, yaitu dengan menggunakan perempuan sebagai kondektur bus.

entah perasaan saya saja atau memang demikian adanya, tapi saya merasa si kondektur terlalu modis untuk menjadi kondektur

 

 

12 Comments (+add yours?)

  1. Iksa
    Oct 05, 2009 @ 08:58:33

    Kalau jalan yang dikerok-kerok dan membahayakan itu apa terkait transpakuan juga ya? Minggu lalu naik motor melintas tajur pas hujan menjadi pengalaman yang sangat menegangkan ….

    Reply

  2. komuter
    Oct 15, 2009 @ 16:08:25

    memang saya melihat transpakuan tidak begitu laku yah.
    kebanyakan ngendon di terminal yang sepi

    Reply

  3. anKa
    Oct 19, 2009 @ 09:24:47

    jalan raya tajur… emank sedang dilakukan penambalan… makanya sebelum di tambal jalannya di kerok2 untuk meratakan bidang yang akan di tambal…

    och iyak mana di tambalnya pake beton euy… bukan hotmix lagih… siap2 deh angkot jurusan ciawi – baranang siang (01) bannya akan cepet botak…

    Reply

  4. roefliana
    Oct 20, 2009 @ 14:22:34

    Kehadiran transpakuan ciawi-BS baru saya tau sewaktu iseng2 mampir ke bogor minggu lalu. Yang terpikir waktu itu : “buat apa?? rute ciawi-BS terlalu pendek untuk disediakannya transportasi publik berukuran mini bus. uhh bikin bogor tambah ruwet aja..”

    Reply

  5. unggulcenter
    Oct 26, 2009 @ 11:22:34

    modis gimana maksudnya?? gw ga kebayang apakah seorang perempuan kondektur memakai topi bis, pakaian seragam bis, rompi bis, dan celana jeans, juga dengan rambut pendek dibilang modis.

    Jadi kalau pake kalung rame, pake anting, rok dan tas gede itu nggak modis?

    itu berarti bener, CUMA PERASAAN ANDA SAJA.

    Salam…

    Reply

    • Kebon jahe
      Oct 26, 2009 @ 12:01:57

      yah… mungkin emang cuma perasaan saya saja. tapi saya juga gak bilang kalo pake kalung rame, anting, rok dan tas gede itu jadi gak modis lho… anda sendiri yang ngambil asumsi tersebut.

      saya lebih setuju kalo standar modis buat saya lebih rendah daripada standar modis anda. selera anda untuk ukuran modis perempuan mungkin memang lebih tinggi.
      =D

      Reply

  6. unggulcenter
    Oct 26, 2009 @ 11:34:37

    Tambahan yach.. mudah2an ini bernilai positif. Bukan masalah trayek, kegunaan dan kebijakan seterusnya mengenai Busway made in bogor ini, saya ingin memberikan pendapat sekaligus pencerahan mengenai kondektur bis.

    Hmm.. Jika kondektur bis perempuan tdk boleh ada di transpakuan, sopir perempuan tdk boleh ada di busway transjakarta, tentu anda mengharapkan mereka ada di terminal-terminal, dengan sesuatu yg tidak ‘modis’ yaitu dengan kekumelan pakaian, bawa anduk dileher, bawa tas pinggang, berbicara bahasa kebon binatang, dan seringkali menjadi korban pelecehan. Atau, anda berharap mereka-mereka melepaskan ‘rejeki’ ini dan dirumah mengandalkan suami bekerja, sibuk di dapur, kasur dan sumur. Atau ketiga, anda tidak dapat membedakan antara ‘bias jender’ dan ’emansipasi’ serta ‘keadilan’ dan terjebak dalam ‘stereotipe’ yg membuat bangsa ini tidak pernah maju-maju. pekerjaan ini halal, dan mohon ditempatkan secara proporsional. tidak ada salahnya dengan kondektur dan sopir wanita. justru utk awalan, sangat bagus kesempatan kerja ini dimanfaatkan untuk bus sekelas transjakarta, transpakuan, transjogja dan seterusnya.

    salam..

    Reply

    • Kebon jahe
      Oct 26, 2009 @ 11:58:04

      mas unclecenter mungkin perlu perhatikan tulisan di atas lebih baik lagi. apakah di tulisan tersebut ada ketidaksetujuan mengenai pemanfaatan perempuan sebagai kondektur?

      artikel di atas hanya memuat tulisan:

      dan sekarang, inovasi baru kembali diluncurkan, yaitu dengan menggunakan perempuan sebagai kondektur bus.

      coba diresapi baik-baik.. apakah ada nuansa ketidaksukaan di dalam kalimat tersebut?

      tapi kalo secara pribadi sih… saya juga setuju ini pekerjaan halal bla, bla, bla… tapi berbeda dengan kondektur transjakarta yang pekerjaannya relatif lebih diam di dekat pintu, kondektur di transpakuan terkadang menuntut kondektur untuk berjuang menembus lautan manusia di dalam bus karena harus narik uang karcis. otomatis potensi sexual abusenya menjadi lebih besar.

      saya tidak akan meniru anda yang langsung maen tuduh lho ya… saya nggak bilang kalo anda pendukung (atau termasuk) om-om mesum yang suka mengambil kesempatan di dalam kesempitan yang biasa kita temui di dalam gerbong-gerbong KRL ekonomi. bilanglah saya konservatif, tapi saya hanya mengkhawatirkan hal ini terjadi.

      tabik

      Reply

  7. asepsaiba
    Nov 05, 2009 @ 12:35:31

    Mas Kebon Jahe, saya idem dengan pendapat anda mengenai potensi sexual abuse yang bisa terjadi pada kondektur wanita di TransP. Seperti halnya bis2 yang lain, bis TransP terkadang juga penuh sesak dengan penumpang. Nah, di saat inilah kekhawatiran kita terjadi, bukan begitu mas?
    Emansipasi tidak lantas mewajarkan kebebasan bagi seorang wanita. Namun di saat dan kondisi tertentu, meraka pun harus dapat menjaga dirinya sendiri. Meskipun secara umu, saya termasuk yang mendukung emansisapi wanita.

    Mestinya memang, pemda lebih mengutamakan peningkatan di infrastrukuturnya. Jalan dibenahi, karesori bus dipercantik, halte dibuat nyaman, de el el…

    salam.

    Reply

  8. Wiro Sableng
    Jul 23, 2010 @ 20:47:47

    Selamat Malam… Week End enggak ada acara ya mending blogwalking aja. Setelah ngebaca artikelnya, Wiro Sableng ngasih komen begini :

    klo butuh informasi tentang angkutan umum di jakarta, mampir aja di mari gan..

    Reply

  9. Luki Burhansyah, M.A.
    Dec 06, 2010 @ 01:39:31

    Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
    Salam kenal semuanya. Adakah diantara rekan-rekan yang memiliki file peta rute Trans Pakuan? Atau mengetahui link websitenya?
    Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

    Reply

Leave a reply to Wiro Sableng Cancel reply